Karena Inilah Mengapa iPhone Bisa Begitu Mahal

Karena Inilah Mengapa iPhone Begeti Mahal
Setiap tahun, iPhone terbaru senantiasa menjadi salah satu produk ponsel terlaris di dunia. Untuk pengguna yang berkeinginan untuk menjadi salah satu pengguna iPhone pertama di kalangannya, maka kebanyakan harus menginap di depan Apple Store untuk mendapatkan antrian terdepan, mengingat pembelian di luar tahap pre-order bakal membutuhkan waktu antara 5-7 hari kerja, bahkan bisa sampai 2 hari jika jumlah pesanan yang masuk sudah terlalu tinggi.

Waktu pengiriman yang super lama tersebut sama sekali bukan sesuatu yang dibuat-buat, karena menurut penelusuran Wired, rentetan dari berbagai komponen yang ada dalam tiap unit iPhone telah menempuh jarak perjalanan sampai 500 ribu mil atau setara 805 ribu kilometer lebih!

Hal tersebut dimungkinkan lantaran operasional logistik yang dibutuhkan untuk merakit iPhone memang sangat besar, dimana Apple mengambil pasokan komponen dari setidaknya dari 2 lusin perusahaan pemasok yang tersebar di 3 benua dan 2 pulau (Jepang dan Taiwan). Tingkat kerumitan dari transportasi untuk tiap komponen menjadi berlipat ganda, karena mayoritas komponen tidak langsung dipindah dari satu pemasok ke pusat perakitan akhir. Beberapa di antaranya masih perlu berpindah dari satu negara ke negara lain cuma untuk disatukan menjadi sebuah komponen baru, untuk kemudian dikirimkan ke negara lain guna digabungkan dengan komponen lain yang mengalami proses serupa.

Jika ditotal, keseluruhan komponen ibaratnya telah berkeliling dunia sebanyak 12x sampai digabungkan ke dalam sebuah iPhone!

Sebagai contoh, tombol home yang kini dilengkapi dengan sensor Touch ID berawal dari Tiongkok dimana Apple memesan lapisan kristal safir. Lapisan tersebut kemudian mendapatkan tambahan lapisan cincin yang didapatkan dari sebuah tempat yang terpisah sejauh 800km di Tiongkok, untuk kemudian dirakit di Taiwan yang berjarak 1600km. Setelah sampai Taiwan, gabungan kristal safir plus lapisan cincin logam bakal digabungkan dengan chip driver yang diimpor dari Shanghai di sebuah tempat lain yang berjarak 965km. Sensor Touch ID yang disertakan dipesan dari Eropa yang jaraknya mencapai 8000km untuk digabungkan dengan tombol home tadi, kemudian sebuah tombol saklar pesanan dari Jepang sejauh 2400km, serta komponen plastik seperti pegas dari Tiongkok sejauh 965km juga sampai di Taiwan untuk digabungkan.

Touch ID yang telah tergabung tadi kemudian dikirim ke Jepang sejauh 2400km, dimana pabrik pengelasan dengan teknologi laser milik Sharp siap mengintegrasikannya menjadi sebuah modul Touch ID yang berfungsi. Touch ID kemudian menempuh perjalanan sejauh 2000km lagi ke pabrik perakitan Foxconn, dimana mereka siap dipasangkan ke chassis iPhone. Secara total, untuk tombol home saja komponen-komponen pesanan tadi telah menempuh perjalanan sejauh 19 ribu kilometer, dimana mereka bertemu dengan komponen-komponen lain untuk disatukan dalam chassis iPhone. Bisa Anda bayangkan, komponen-komponen lainnya juga akan menempuh perjalanan serupa sebelum sampai Foxconn, untuk kemudian dikirimkan ke Amerika Serikat sebagai negara induk Apple, dan dikirimkan ke negara-negara lain.

Jika Anda penasaran dengan rumitnya operasional logistik untuk menghasilkan sebuah iPhone, langsung saja baca ulasan selengkapnya di Wired lewat tautan ini, juga tengok infografis dari Tech Insider di bawah ini untuk mengetahui dari negara mana saja Apple memesan tiap komponen yang mereka butuhkan untuk memproduksi sebuah iPhone.


close
==[ Click Once ] [ Close ]==