Lubuklinggau - Lubuklinggau, Sumatera Selatan, dihebohkan dengan turunnya hujan es. Peristiwa ini berhasil diabadikan salah seorang warga dan viral di media sosial.
Dalam video yang berdurasi satu menit, terlihat kondisi cuaca terlihat tidak bersahabat, seperti angin yang kencang disertai kilat. Tak lama kemudian, turun hujan berupa butiran es dengan diameter berkisar 2 sentimeter.
Salah satu warga, Muhammad Suwanto (22) mengatakan, hujan es terjadi saat dirinya tengah bermain di sebuah warnet di Jalan Kemuning, Kelurahan Jogoboyo, Lubuklinggau, Sumsel, Senin, 15 Oktober 2018 sore. Saat itu, kondisi cuaca memang sangat mendung. Bahkan, tiba-tiba terjadi petir yang membuat lampu padam.
"Kondisi cuaca semakin buruk. Angin kencang, ditambah petir yang sangat keras disertai hujan," kata Suwanto seperti dikutip dari JawaPos.com, Selasa (16/10/2018).
Suwanto bersama rekannya kemudian keluar dari warnet untuk melihat kondisi di luar. Ternyata hujan yang mengguyur di lokasi tempatnya bermain, airnya bercampur es dengan diameter berkisar 2 sentimeter.
Ia mengaku terkejut dengan fenomena ini karena baru pertama melihatnya. Hingga akhirnya ia berhasil merekam fenomena tersebut. "Korban tidak ada dalam kejadian ini. Tapi banyak pohon yang tumbang dan seng rumah banyak yang lepas dalam fenomena ini," tuturnya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun SMB II Palembang Bambang Beny Setiaji membenarkan adanya hujan es di Lubuklinggau. Berdasarkan hasil analisis, hujan es atau fenomena hail terjadi dari awan cumulonimbus yang dekat permukaan sekitar 5 kilometer.
Saat itu, updraft atau daya angkat udara tidak kuat karena dinamika atau golakan dalam awan tersebut signifikan. Biasanya fenomena ini disertai dengan angin kencang dan tempo waktunya singkat.
"Ini sering terjadi saat peralihan musim," ulas Bambang.
Dia berharap fenomena ini tidak terjadi apa-apa karena angin kencang dan butiran es itu sendiri membahayakan. "Sejauh ini yang terpantau baru di Lubuklinggau, belum ada di daerah lainnya di Sumsel," tuturnya.
Sumber