Berbagai rangkaian acara yang ditampilkan pada upacara pembukaan Asian Para Games 2018—dan pertandingannya selama seminggu ke depan—benar-benar membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk berprestasi dan mengejar mimpi.
Seperti Sue Austin, seorang seniman asal Inggris yang lebih dari 16 tahun duduk di kursi roda. Keterbatasannya tersebut tak membuat semangatnya surut. Perempuan berusia 53 tahun tersebut justru terus mengembangkan olahraga yang ia senangi yaitu diving alias menyelam. Pada tahun 2014 lalu, Austin membuat terobosan yang menunjukkan pada dunia keindahan sekaligus kebebasan sebagai pengguna kursi roda. Dengan bantuan sirip plastik yang melekat pada pijakan kaki kursi rodanya, Austin menampilkan sebuah karya seni menakjubkan sekaligus menggemparkan.
(Sumber: Sliptalk)
Dengan menyelami Laut Merah, Austin membuktikan ia menunjukkan pada dunia bahwa penyandang disabilitas mampu melakukan hal yang menakjubkan. Yup, disability becomes the ability. Seperti yang diusung pada ajang olahraga Asian Para Games 2018 yang baru saja dibuka (Sabtu, 6/10/2018), yang menghadirkan deretan nama atlet dan tokoh inspiratif penyandang disabilitas pada upacara pembukaannya.
Saat video Austin tersebut diputar pada layar di atas panggung upacara pembukaan Asian Para Games, Julius Jun Obero—seorang Paralympic dancer—melintasi area panggung dengan peragaan tarian indah dari atas kursi rodanya. Tak lupa juga sebelumnya, terlihat Sabar Gorky, seorang pendaki gunung tunadaksa pertama di dunia yang telah menaklukkan puncak tertinggi di dunia, yang tampil memanjat tiang kapal untuk mengibarkan bendera Asian Para Games. Meski hanya berkaki satu, Gorky telah menaklukkan puncak-puncak tertinggi di dunia, seperti Gunung Elburs di Rusia (5.642 mdpl), Gunung Carstenzs atau Puncak Jaya di Papua (4.884 mdpl), dan Gunung Kilimanjaro di Tanzania (5.895 mdpl).
(Sumber: Vidio)
Tak hanya meriah, upacara pembukaan Asian Para Games 2018 ini juga mengingatkan kita akan keberagaman budaya, toleransi beragama, dan kepercayaan bahwa keterbatasan bukan penghalang.
Cover: Sliptalk